TANJUNGANOM NGANJUK
Kecamatan Tanjunganom penghasil pertanian dan hortikultura yang menjadi komoditi dan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat desa. Selain itu usaha perikanan darat dan agropolitan yang memiliki nilai bisnis yang terus berkembang.
Kecamatan Tanjunganom berpotensi kehidupan seni dan budaya di kalangan masyarakat sebagai modal mengangkat Desa Malangsari Kecamatan Tanjunganom menjadi desa wisata yang berbasis pada pertanian, hortikultura, perikanan, seni dan budaya. Unsur-unsur tersebut dapat sebagai wahana berwisata dan rekreasi serta pendidikan adalah bersosialisasi dengan masyarakat desa sekaligus mengenal dan mencintai seni dan nilai budaya leluhur masyarakat.
Kecamatan Tanjunganom tempat wisata kuliner berbagai cita rasa menyajikan menu-menu yang tidak dapat di daerah lain di Jawa Timur.
Bawang Merah
Bawang Merah atau Brambang (Allium ascalonicum L.) adalah nama tanaman dari familia Alliaceae. Akar serabut, dengan daun berbentuk silinder berongga. Umbi terbentuk dari pangkal daun yang bersatu dan membentuk batang yang berubah bentuk dan fungsi, membesar dan membentuk umbi berlapis. Bawang merah juga mengandung zat pengatur tubuh alami berupa hormon auksin dan giberelin.
"Banyak Petani Jenius, Saya Minta Deptan Bantu Penelitian Mereka"
Dari keberhasilan dan kemajuan bidang pertanian dan hortikultura masyarakat Nganjuk. Mengundang minat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, berkunjung dan berdialog langsung dengan masyarakat petani dan meninjau usaha petani di Desa Demangan, Kecamatan Tanjung Anom, Kabupaten Nganjuk.
Desa Demangan, lahan pertanian desa seluas 312 Ha, terdiri dari sawah : 269 Ha dan tegalan 43 Ha. Padi sawah : 269 Ha. dan kedelai seluas 73 Ha.
Kelompok tani Desa Demangan mendapatkan penghargaan dari Presiden SBY dalam meningkatkan kuantitas produksi pertanian. Timin Martodiharjo, penangkar benih padi dan palawija spesialis Wilis. Juga Kelompok Tani Jelita petani cabai, mendapatkan penghargaan dari SBY di Istana Merdeka.
Presiden SBY “Terus kembangkan varietas-varietas baru, karena banyak sekali petani-petani jenius yang melakukan penelitian untuk mengembangkan pertanian.
Wisata Agro Buah Melon
Produksi buah melon melon merupakan kebanggaan masyarakat Kecamatan Tanjunganom dan Baron. Dan mampu mengentaskan penggangguran dan kemiskinan. Dengan proses selama 70 hari, luasan lahan 30 Ha, menghasilkan 42 ton/ha. Pemrakarsa pelatihan yang berbasis pendidikan kecakapan hidup (life skill), dengan program Kursus Wirausaha Desa (KWD), melalui budidaya melon.
Profesi penduduk Kab Nganjuk 80% sebagai petani. Ekspor buah-buahan Indonesia ke sejumlah negara di Asia, khususnya ASEAN dan Timur Tengah sangat tinggi. Komoditas buah-buahan unggulan yang punya pasar di luar negeri diantaranya melon dan semangka ke Malaysia, Singapura dan Hongkong sangat tinggi, Kelompok Tani Agro Melon menginginkan dijadikan paket desa wisata agro, memberi ruang bagi masyarakat untuk menikmati buah melon sepuasnya.
Padi
UD. Margo Tani adalah Produsen dan Penangkar Benih Varietas Unggul. Alamat Jl. P. Sudirman No.35 Jarakan – Tanjunganom – Nganjuk, telah terdaftar di Balai Pengawas dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan Jawa Timur dengan Nomor Pendaftaran 052/BPSBTPH/ PRD/NGK/III/2006. khususnya Benih Padi dan Kedelai. Benih padi ialah Varietas CIHERANG SS, IR-64 SS dan Way Apo Buru SS, Benih Kedelai diproduksi berupa Kedelai Willis SS dan Anjasmoro SS. Petani Kabupaten Nganjuk sangat berhasil dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi padi, sebagai kabupaten yang berhasil dalam swasembada pangan.
KOPERTA ”Darmo Tani” Nganjuk
Bergerak dibidang usaha : Distributor Pertanian (Palawija dan Hortikultura ) serta Penghasil produk Perikanan (ikan lele dan ikan Gurami). Program kedepan bergerak dibidang Agro Industri konsep berbasis Pertanian Berkelanjutan.
Alamat Jl. Semeru no. 18 Dusun Kedungombo I Desa Kedungombo, Kecamatan Tanjunganom Nganjuk 64483. Desa di Kecamatan Tanjunganom ada 16 Desa sebagai peserta fasilitasi pembentukan kelembagaan desa wisata yang diadakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah di Desa Bulu Kecamatan Berbek.
NEWS
Wisuda Waranggana
Sejak lama Kabupaten Nganjuk dikenal sebagai gudangnya seniman waranggana. Untuk mengangkat drajat waranggana tayub dan seni tayub, pada tahun 1987 digelar upacara Wisuda Waranggana atau Gembyangan Waranggana. Upacara ini berlangsung rutin setiap tahun, tepatnya pada setiap Jumat Pahing Bulan Besar, mengambil tempat di punden Mbah Ageng di Desa Ngrajek dan Mbah Budha di Desa Sambirejo Kecamatan Tanjunganom.
Prosesi upacara wisuda terlihat unik dan sacral karena melibatkan 16 orang dengan balutan busana khusus dan piƱata acara berpakaian adat serta menggunakanan Bahasa Jawa Krama Inggil. Kesan magis acara ini juga cukup kentara dengan digunakannya kelengkapan upacara seperti gentong, kembang setaman, sampur, dupa, gamelan, dokar serta alat-alat tradisional lain.
Upacara wisuda yang berlangsung selama kurang libih 5,5 jam ini khusus diperuntukkan bagi waranggana yang sudah lulus oleh beksa, oleh suara dan menguasai paling sedikit 0 jenis tarian dan tembang. Setelah mengikuti acara gembyangan, sang waranggana berhak memiliki kartu induk dan surat ijin pentas (SIP).
Tari Mungdhe
Tari Mungdhe merupakan tarian berkelompok yang diciptakan oleh sisa-sisa prajurit Diponegoro yang menetap di Desa Tremas Kecamatan patianrowo. Setiap gerakannya menggambarkan semangat perjuangan, seperti latihan baris-berbaris dan latihan bertempur. Setiap kelompok tari Mungdhe melibatkan kurang lebih 12 orang pemain, terdiri dari 2 orang yang berperan sebagai prajurit pembawa bendera, 2 orang botoh, dan 6 orang pemain musik.
Alat musik pengiring yang digunakan adalah penitir, bendhe, jur, derodog, kempyang, dan timplung. Pada awalnya tari ini diciptakan untuk mengelabuhi tentara Belanda yang selalu mengikuti dan mengintai kemana saja sisa-sisa prajurit Diponegoro.
Tari Salipuk
Tari Salipuk merupakan salah satu kesenian asli Kabupaten Nganjuk yang juga diciptakan oleh seniman koreografi asli Nganjuk, Pak Sali. Tari Salipuk menggambarkan sepasang insane yang sedang dimabuk asmara , Meskipun hanya melibatkan dua ornag, atraksi tari ini membutuhkan tempat yang luas karna gerakannya sangat dinamis dan penarinya harus berlari ksana-kemari. Tari Salipuk mnggunakan iringan music tradisional Jawa dengan tmbang khusus yang liriknya sesuai dengan jalnnya cerita tarian.





